blog nya mas dito

European Commission (EC) atau Komisi Eropa telah mengizinkan Mozilla, kolaborasi open-source di balik Web browser Firefox, hak untuk bergabung dengan kasus antitrust melawan Microsoft, menurut juru bicara EC pada hari Senin kemarin (09/02/09).

Komisi tersebut, yang merupakan otoritas antitrust paling tinggi, menuntut Microsoft bulan lalu dengan tuntutan membuyarkan kompetisi di pasar web browser dengan mem-bundling Internet Explorer (IE) dengan Operating System Windows.

Jika tuntutan berhasil, akan memaksa Microsoft untuk mengubah cara distribusi IE dan membayar denda karena masalah monopoli.

Mitchel Baker, Chairperson Mozilla mengatakan di blognya bahwa dia ingin menawarkan keahlian Mozila “sebagai sumber untuk EC sebagai percepatan kasus antitrust ini.”

Mitcher berkata; tidak ada sedikitpun keraguan bahwa usaha Microsoft membundel IE di Windows membahayakan kompetisi antar web browser, menghalangi inovasi produk dan pada akhirnya mengurangi pilihan konsumen.

Mozilla diberi status “interested third party” di dalam kasus tersebut, yang mengizinkan Mozilla untuk memberikan argumen kepada regulator Eropa, untuk melihat pernyataan keberatan EC yang diberikan kepada Microsoft bulan lalu, dan juga untuk berpartisipasi pada temu muka jika Microsoft memintanya.

Peran tersebut diberikan kepada web browser asal Norwegia tahun lalu yang mengajukan komplain kepada EC tentang kegiatan Microsoft di pasar browser.

Firefox adalah rival terbesar IE di Eropa, menurut data market share oleh peneliti Prancis, Xitimonitor.

November lalu, internet mengantungi porsi pasar sebesar 59,5 persen, Firefox 31,1 persen, Opera 5,1 persen, Safari 2,5 persen dan browser keluaran Google, Google Chrome, mengantungi 1,1 persen, ungkap XitiMonitor.

Google dan Apple tidak segera berkomentar apakah mereka juga akan bergabung pada kasus antitrust EC.

Kasus browser EC mengikuti landmark peraturan antitrust melawan Microsoft pada tahun 2004, yang berakhir dengan denda sebesar lebih dari 1 miliar USD. Bagian dari kasus itu termasuk bundling Media Player ke dalam Microsoft Office.

Selain mendenda Microsoft, pihak EC juga memerintahkan Microsoft untuk menawarkan versi kedua Windows dengan Media Player dihilangkan dari bundlenya.

Versi kedua merambah pasaran dan dijual dengan harga sama dengan versi bundlenya.

Jon Von Tetzchner, Chief Executive Opera berharap bahwa EC tidak memberlakukan solusi yang sama pada kasus browser ini.

Menurtutnya, satu-satunya cara agar user memiliki pilihan adalah dengan menghilangkan IE dari Windows dan menggantinya dengan browser rival atau menawarkan daftar browser yang bisa dipilih langsung.